Suatu pagi, seorang petugas keamanan sedang berjaga di depan pintu utama sebuah perusahaan untuk memeriksa setiap orang yang datang, baik karyawan maupun tamu. Umumnya kepada tamu, petugas menanyakan keperluan dan memeriksa barang bawaan mereka. Selain itu, petugas ini juga memeriksa absensi dan kartu identitas karyawan. Hal ini penting karena setiap hari ada saja karyawan yang tidak disiplin.
Pagi itu, ketika petugas tengah sibuk memeriksa karyawan yang mulai berdatangan, tiba-tiba ia melihat seorang bapak yang tidak mengenakan kartu identitas karyawan.
"Selamat pagi, Pak. Mohon maaf, Bapak ada keperluan apa dan mau bertemu siapa?" tegur petugas keamanan itu, yang mengira bahwa bapak tua itu adalah tamu.
"Saya bukan tamu, saya adalah karyawan perusahaan ini," jawab bapak tua itu sembari tersenyum.
"Kalau Bapak memang karyawan di perusahaan ini, mengapa tidak mengenakan kartu identitas karyawan?" tanya petugas keamanan itu menyelidik.
"Oh, maaf, kartu identitas saya tertinggal diruang kaerja saya," jawab si Bapak tua dengan sabar.
"Kalau begitu boleh saya minta KTP Bapak sehingga saya dapat mencatat identitas Bapak dan melaporkannya pada pimpiman saya," pinta petugas keamanan itu.
"Baik, ini KTP saya dan silahkan laporkan ke atasan kamu,"
kata si Bapak tua sembari menyerahkan identitas dirinya.
Ketika petugas keamanan ini membaca dan hendak mencatat identitas diri Bapak tua itu, ia sangat terkejut dan segera memohon maaf berulang-ulang karena ternyata Bapak tua itu adalah presiden komisaris dan sekaligus pemilik perusahaan itu yang namanya sering ia dengar tetapi belum pernah ditemui; maklum ia baru satu bulan bekerja di perusahaan itu.
"Mohon menghadap saya besuk pagi," pinta si bos kepada petugas keamanan yang masih gemetar ketakutan.
Malam itu, si petugas keamanan tidak bisa tidur karena gelisah. Ia khawatir akan mendapat sanksi berat atas perlakuannya tidak sopan. Namun, ketika keesokan harinya ia menghadap, alih-alih dimarahi atau mendapat hukuman, bos perusahaan itu justru memuji dan memberikan apresiasi atas tindakannya yang berani menegur dirinya, meskipun ia adalah pemimpin tertinggi perusahaan.
"Selamat pagi, Pak. Mohon maaf, Bapak ada keperluan apa dan mau bertemu siapa?" tegur petugas keamanan itu, yang mengira bahwa bapak tua itu adalah tamu.
"Saya bukan tamu, saya adalah karyawan perusahaan ini," jawab bapak tua itu sembari tersenyum.
"Kalau Bapak memang karyawan di perusahaan ini, mengapa tidak mengenakan kartu identitas karyawan?" tanya petugas keamanan itu menyelidik.
"Oh, maaf, kartu identitas saya tertinggal diruang kaerja saya," jawab si Bapak tua dengan sabar.
"Kalau begitu boleh saya minta KTP Bapak sehingga saya dapat mencatat identitas Bapak dan melaporkannya pada pimpiman saya," pinta petugas keamanan itu.
"Baik, ini KTP saya dan silahkan laporkan ke atasan kamu,"
kata si Bapak tua sembari menyerahkan identitas dirinya.
Ketika petugas keamanan ini membaca dan hendak mencatat identitas diri Bapak tua itu, ia sangat terkejut dan segera memohon maaf berulang-ulang karena ternyata Bapak tua itu adalah presiden komisaris dan sekaligus pemilik perusahaan itu yang namanya sering ia dengar tetapi belum pernah ditemui; maklum ia baru satu bulan bekerja di perusahaan itu.
"Mohon menghadap saya besuk pagi," pinta si bos kepada petugas keamanan yang masih gemetar ketakutan.
Malam itu, si petugas keamanan tidak bisa tidur karena gelisah. Ia khawatir akan mendapat sanksi berat atas perlakuannya tidak sopan. Namun, ketika keesokan harinya ia menghadap, alih-alih dimarahi atau mendapat hukuman, bos perusahaan itu justru memuji dan memberikan apresiasi atas tindakannya yang berani menegur dirinya, meskipun ia adalah pemimpin tertinggi perusahaan.
**********
Banyak peraturan yang tidak berjalan dengan efektif karena ketiadaan contoh atau teladan dari para pemimpinya. Kasus diatas adalah kisah nyata. Kita bisa memetik pelajaran berharga tentang teladan seorang pemimpin yang bisa menghargai keberanian anak buahnya dalam menegakkan peraturan perusahaan. Hal ini penting karena umunya kredo yang berlaku dalam dunia kepemimpinan adalah:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar